AlBaqarah120
Sejak beratus tahun pelampau evangelis Kristian telah pun mengguna pelbagai tipu helah dan strategi halus penuh kejahatan untuk memurtadkan umat Islam seperti mana telah diperingatkan kepada kita oleh Allah S.W.T. dalam ayat 120 surah Al Baqarah.

Saya petik laporan berita bertarikh 2 Disember 2014 laman VOA Islam* – Indonesia
Data pergerakan aksi misionaris (kristenisasi) di Indonesia menunjukkan angka yang cukup mengerikan. Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa mulai tahun 1999-2000 Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, kini naik drastis 20-25% dari total jumlah penduduk Indonesia. Insan Mokoginta (kristolog) menuturkan  berdasarkan penelitian di Solo sejak tahun 2010-2012 terdapat sebanyak 40.000 orang Islam yang murtad. Sementara di Klaten, sebanyak 23.300 orang Islam yang murtad. Informasi ini menurut Insan Mokoginta, di dapatkan dari Departemen Agama setempat, berdasarkan perkembangan demografis penduduk Muslim di Solo. Di mana jumlah penduduk Muslim semakin menyusut.
Di Aceh lebih mengkawatirkan lagi. Menurut penuturan seorang pendeta yang sudah masuk Islam, George Panjaitan, dikatakan bahwa orang Aceh Utara yang murtad jumlahnya mencapai 400.000 orang, jumlah ini ada di empat desa di wilayah tersebut. Banyaknya warga Serambi Mekkah yang murtad ini terjadi pada tahun 2006-2007. Kondisi ini terjadi sebagai akibat dari peran organisasi Gereja Internasional diterjunkan pada saat itu untuk untuk menangani korban Tsunami. Berbagai macam kristenisasi terselubung yang berbalut bantuan sosial dan kemanusiaan telah berhasil memikat hati warga Aceh ini sehingga mereka menggadaikan aqidahnya.


Laporan berita tersebut turut menyenaraikan antara kaedah muslihat Kristianisasi yang dilakukan di Indonesia (malah juga dilakukan kaedah sama di Tanah Air kita):
Diantara modus yang sering digunakan oleh kaum salibis untuk mengelabui dan menipu umat sehingga umat terkecoh dan meninggalkan aqidahnya adalah sebagai berikut:
  1. Membangun Gereja Ilegal – Keberadaan gereja bagi orang Kristen tidak hanya berfungsi sebagai tempat ritual tetapi lebih dari itu, gereja dibentuk untuk melaksanakan misi dari Yesus Kristus, yaitu untuk evangelisasi. Oleh karena itulah, pada 1969 dikeluarkan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 01/BER/MDN-MAG/1969 yang di antaranya menyatakan bahwa setiap pendirian rumah ibadat perlu mendapatkan izin dari Kepala Daerah atau pejabat Pemerintah di bawahnya.Peraturan ini diperbarui pada 2006 dengan dikeluarkannya Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 εt 8/2006. Oleh pihak Kristen, peraturan ini dianggap merugikan mereka. Karenanya dalam banyak kasus, mereka tidak mengindahkan peraturan ini.Banyak gereja didirikan atau baru akan didirikan dengan tidak mengindahkan peraturan ini bahkan dilakukan dengan cara memanipulasi/penipuan tanda tangan warga, seperti kasus GKI Yasmin di Bogor beberapa waktu lalu.
  2. Kristenisasi Melalui Pendidikan – Kristenisasi melalui pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memberi bantuan biaya sekolah dan beasiswa, berkedok kampanye antinarkoba di kalangan pelajar, membagi-bagikan paket gratis kepada para pelajar yang berisi sebuah kaset mengenai kisah Yesus menurut Injil Lukas dengan ditutup kampanye antinarkoba bertajuk “Say No Drugs!” dan kiat belajar efektif, pembagian buku dan alat tulis. Bahan-bahan bacaan agama Kristen yang meliputi Injil dalam versi komik, buku mewarnai bergambar gereja, dan alat-alat lainnya yang bersimbol salib.
  3. Kristenisasi Melalui Bantuan dan Kegiatan Sosial – Bencana dan kesusahan yang menimpa umat Islam menjadi kesempatan emas bagi pihak Kristen untuk melakukan Kristenisasi. Mereka menawarkan bantuan, namun berbuntut dengan pemurtadan. Banyak kasus Kristenisasi melalui bantuan dan kegiatan sosial terjadi berulang kali. Misalnya, ketika terjadi bencana dan gempa bumi di Aceh pada Desember 2004, banyak misionaris Kristen datang sebagai relawan dan membawa bantuan sosial sekaligus melakukan pemurtadan. Scott Binner, misalnya, seorang pastur berkewarganegaraan Amerika. Dan akhirnya bayak diantara anak-anak dan warga Aceh yang kemudian murtad.
  4. Kristenisasi Melalui Hiburan – Kristenisasi melalui hiburan dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, mengamen dengan lagu-lagu gereja di bis kota , menyusupkan video klip berisi propaganda tentang Yesus pada VCD bajakan lagu-lagu Islami Haddad Alwi dan paket wisata.
  5. Mengklaim Beberapa Tokoh Islam Telah Masuk Kristen – Untuk meragukan umat terhadap Islam, pihak Kristen memfitnah beberapa tokoh Islam telah masuk Kristen. Seorang pendeta yang mengaku bernama Mohammad Filemon pada 2003 rajin memberikan ceramah kesaksian yang cukup spektakuler. Dia mengaku telah membaptis KH Zaenuddin MZ. Ceramah kesaksian itu direkam dalam VCD dan dijual di gereja. Setahun berikutnya, giliran pelawak Muslim asal Sunda, Kang Ibing, yang difitnah telah dibaptis masuk Kristen dengan harapan akan menjadi daya tarik bagi umat untuk mengikuti jejak orang-orang penting tersebut.
  6. Memacari, Memperkosa, Menghamili, Mengawini lalu Memurtadkan– Masih ingat kasus artis Asmirandah yang rela menggadaikan aqidahnya demi cinta butanya pada pacarnya yang seorang misionaris.
  7. Menggunakan Bantuan Jin – Usaha pemurtadan dan Kristenisasi lewat sihir, jin dan hipnotis terjadi di beberapa daerah. Pada akhir 2003, sembilan santri putri Pesantren Khairu Ummah mengalami kesurupan. Dalam proses penyembuhan atau ruqyah, jin-jin yang merasuki tubuh anak-anak santri tersebut meminta tolong kepada Bunda Maria dan Yesus serta terus menerus menyebut Haleluya.
warga Sentul dikristen melalui pengobatan
Menurut laporan darifimadani.com, satu lagi kaedah penipuan ang dilakukan oleh pelampau evagelis Kristian adalah menggunakan acara lawatan pelancongan dengan membawa orang-orang kampong menaiki bas sambil didakyahkan dalam perjalanan dan melalui acara-acara lawatan.

… sejumlah pengasuh Ponpes mendatangi Polres Kabupaten Bogor Selasa malam (5/11/2014) untuk melaporkan upaya kristenisasi dan pemurtadan terhadap warga Sentul.
Puluhan warga telah menjadi korban pemurtadan berkedok wisata. Mereka dikumpulkan oleh Asih, seorang pembantu rumah tangga yang disuruh oleh majikannya Ibu Tinah seorang Nasrani yang tinggal di perumahan Tampak Siring Sentul.
“Kejadiannya pada Ahad lalu, jam 6 pagi puluhan warga disediakan 8 bis dan diajak jalan-jalan gratis ke Jakarta. Bilangnya acara di Kementrian Perindustrian tapi malah dibawa ke Monas. Lalu kawan saya di Jakarta memantau acara tersebut, ternyata memang benar warga Sentul di ajak ke Monas. Di acara bertajuk Gelar Budaya Rakyat tersebut ada stand untuk curhat, setiap orang dipegang pundaknya, diminta menceritakan masalahnya lalu diomongin kalimat-kalimat pemberkatan”
“Selain itu mereka juga diajak acara dipanggung, disitu ada beberapa orang yang membuat kesaksian telah sembuh dari sakitnya karena mukjizat Tuhan. Ada kalimat-kalimat ‘kita butuh makan, kita butuh hidup layak, dan semua itu bisa kalau ada Tuhan yang memberkati kita’, peserta seperti dihipnotis dan diobati ala mereka”

* sumber dari laman Hizbut Tahrir Indonesia tetapi bukan tujuan untuk mempromosi mereka